Thursday, October 4, 2012

bantu aku.

Tunggu aku!

Kamu jangan lari cepet-cepet.

Aku tuh udah gak bisa lari cepet lagi!

Ih!! Stop. Kapan sih kamu mau berhenti lari?

Kapan sih kamu mau diam di tempat dan ngasih aku kesempatan buat ngerengkuh kamu?

Kapan?!

Bruk.

Tuh, kan! Aku jatuh!

Ini gara-gara kamu, bantuin aku berdiri dong!

Masa kamu diem aja, sih!!

Kamu kenapa merasa gabersalah gitu? Ayo bantu aku!

Bantu aku berdiri lagi.

Bantu aku bangkit lagi.

CEPETAN!

Kamu kenapa malah ngeliatin aku kaya gitu?

Aku bukan alien!

Kamu kenapa sih?

Apa yang salah sih?

Kamu pernah bilang kan bakal selalu ada buat aku. Kamu pernah bilang bakal bantu aku berdiri lagi. Kamu pernah bilang itu semua. Kamu pernah menjajikan hal-hal yang tidak nyata. Hal-hal yang fiksional. Ayo, bantu aku. Kamu berjanji akan hal itu.

Dia dan Kamu.

Dia dan kamu.

Dua makhluk tuhan yang sangat berbeda.

Dia begini dan kamu begitu.

Tidak, aku tidak akan membandingkan keduanya.

Karena aku yakin, karena aku tahu.

Kamu bukanlah dia.

Dia bukanlah kamu.

Kamu.


Kamu. Iya, cuma kamu.

Kamu yang bisa membuat aku terbang tanpa takut terjatuh.

Kamu yang bisa membuat aku tersenyum tanpa henti.

Kamu yang busa membuat aku merindu sedalam ini.

Cuma kamu.

Aku rindu sama kamu.

Iya, aku bukan milikmu dan kamu bukan milikku.

Semesta bilang kita tidak bisa bersama, bukan?

Aku tak bisa melawan kehendak semesta.

Kalau semesta sudah berkehendak seperti itu, aku bisa apa?

Aku bisa melihatmu tersenyum dan bahagia dari jauh.

Meskipun kamu bahagia bukan karena aku.







jakarta, 16 september 2012.